Rabu, 11 Maret 2009

Sistem Transportasi Ergonomis

Oleh: Ngudi Tjahjono *)

Pada tulisan ini kita perlu menyamakan persepsi terlebih dahulu tentang definisi Sistem Transportasi, agar dalam diskusi selanjutnya kita sudah mempunyai kerangka berpikir yang sama.

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling terkait, secara fungsional membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika salah satu elemen tidak berfungsi, maka akan menyebabkan sistem secara keseluruhan tidak bisa efektif mencapai tujuannya. Contoh yang paling mudah adalah sepeda motor sebagai suatu sistem sarana transportasi yang mempunyai tujuan memindahkan manusia (dan barang) dari satu tempat ke tempat lainnya. Komponen-komponen sepeda motor yang ada dalam satu tempat (misalnya kotak besar) dan belum dirakit, walaupun dikumpulkan menjadi satu, masih belum bisa disebut sebagai suatu sistem. Tetapi ketika komponen-komponen itu sudah dirakit secara fungsional, maka sudah bisa disebut sebagai suatu sistem. Jika salah satu komponennya tidak berfungsi, misalnya mesin, maka sistem tersebut tidak bisa secara efektif mencapai tujuannya.

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. (Wikipedia, 2009). Sistem Transportasi adalah suatu sistem yang bertujuan untuk memindahkan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

Sistem transportasi terdiri atas komponen-komponen sarana dan prasarana transportasi. Sarana transportasi adalah meliputi semua jenis kendaraan atau alat untuk mengangkut (memindahkan), sedangkan prasarana transportasi adalah semua jenis wahana yang dipakai (dilalui) oleh sarana transportasi untuk memindahkan manusia atau barang, misalnya: jalan, rel, terminal, pelabuhan, bandara dll.

Ada beberapa sistem transportasi yang kita kenal, yaitu: sistem transportasi darat, laut, sungai, dan udara. Setiap jenis sistem transportasi ini mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka karakteristik sarana dan prasarananya pun juga berbeda-beda.

Mengingat salah satu tujuan dari sistem transportasi ini adalah untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, maka sistem itu seharusnya aman, nyaman, sehat, dan menyenangkan bagi manusia. Aspek keamanan, kenyamanan, dan kesehatan ini berkaitan dengan aspek ergonomis

Dalam perancangan sistem transportasi, belum sepenuhnya mempertimbangkan aspek ergonomis ini. Selama ini yang sudah mempertimbangkan aspek ini masih terbatas pada perancangan sarana transportasi (khususnya kendaraan) dan masih terbatas pada kendaraan mewah, bukan sarana transportasi publik. Sedangkan prasarana transportasi belum tersentuh pendekatan ergonomis ini.

Ke depan, mengingat yang memanfaatkan sistem transportasi ini adalah manusia, maka seharusnya memperhatikan aspek ergonomis ini.

*) Ngudi Tjahjono adalah dosen Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang

1 komentar:

ARIE RESTU mengatakan...

Sangat menarik pak, karena di Indonesia sistem seperti ini sama sekali belum tersentuh perhatian pemerintah..